Saturday, October 5, 2013

Movie Review: 5 Centimeters per Second

Sebenernya udah pengen bikin ini dari minggu-minggu kemaren, cuma sayang sekali ternyata komputer gue rusak guys :') Monitor ngga mau nyala walaupun udah gue cabut-pasang berapa kali dari motherboard. Ngga ngerti deh padahal monitor baru. Kan bete :')

Okeh, jadi film yang gue tonton minggu kemaren ini emang bukan film baru. Sekitar tahun 2007-an lah. And yes, it's an animation film dengan grafik yang sangat memanjakan mata. Selama kurang lebih 1 jam, kita akan diperlihatkan gambar-gambar indah dengan tata letak cahaya yang sangat pantas diberikan acungan jempol.


"The speed at which cherry blossoms fall, it's 5 centimeters per second."

Film ini bercerita tentang Takaki Toono, seorang anak yang tidak mempunyai banyak teman karena harus berkali-kali pindah sekolah mengikuti pekerjaan ayahnya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Akari Shinohara yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya, tidak butuh waktu lama sampai mereka berteman dekat. Namun setelah masuk SMP, orangtua Akari ternyata harus pindah dan membawa gadis itu bersama mereka. Takaki dan Akari pun hanya bisa berkomunikasi lewat surat. Saat Takaki tahu bahwa keluarganya lagi-lagi akan pindah karena alasan pekerjaan orangtuanya, ia akhirnya memutuskan untuk menemui Akari sekali lagi sebelum mereka semakin jauh berpisah. Mereka lalu berjanji untuk bertemu di sebuah stasiun. Takaki mati-matian menahan dingin di dalam kereta yang terus berhenti karena badai salju demi bertemu Akari. Walaupun mereka akhirnya bertemu dan berbagi ciuman pertama mereka, saat itu jugalah Takaki sadar bahwa setelah itu mereka tidak akan pernah bisa bertemu lagi...


"Suddenly I was keenly aware that we wouldn't able to remain together forever. The overwhelming power of our lives, the boundless vastness of time were stretching hopelessly before us."

Film ini terbagi menjadi tiga bagian, masing-masing mengambil latar waktu yang berbeda. Part pertama: Cherry Blossom. Merupakan awal dari keseluruhan cerita yang menjelaskan tentang bagaimana pertemuan Takaki dan Akari berlangsung. Part kedua: Cosmonaut, menceritakan ketika Takaki sudah duduk di bangku kelas tiga SMA. Berbeda dari dua part yang lain, part ini bercerita dari sudut pandang Kanae Sumida, teman Takaki yang diam-diam ternyata mencintainya. Sedangkan part yang terakhir: 5 Centimeters Per Second, mengambil setting beberapa tahun kemudian saat Takaki dan Akari telah tumbuh dewasa.



"It must be a lonelier journey than anyone could imagine. Cutting through absolute darkness, encountering nothing but the occasional hydrogen atom. Flying blindly into the abyss, believing therein line the answers to the mysteries of the universe."

5 Centimeters per Second (atau judul aslinya 秒速5センチメートル/Byōsoku Go Senchimētoru) adalah film ketiga Makoto Shinkai. Seorang animator yang sudah cukup terkenal dengan karya-karyanya yang bertemakan fantasi maupun fiksi ilmiah. Tapi nggak seperti karya sebelumnya, di film ini, kita akan disuguhi tentang kenyataan hidup dari perspektif yang berbeda. Sebuah pandangan yang lebih realistis tentang halangan yang akan dihadapi seseorang selama hidupnya, tentang waktu, ruang, manusia, dan juga cinta.


"Through the act of living itself, it seems sadness always piles up here and there."

5 Centimeters per Second sendiri diartikan sebagai kecepatan dari kelopak bunga sakura yang jatuh ke tanah. Dimana bunga sakura diartikan sebagai perwujudan manusia dan kehidupan mereka yang berjalan lambat--bagaimana manusia kerap kali akan memulai kehidupan bersama sebelum secara berangsur-angsur akan berpisah dan menjalani kehidupannya masing-masing.





"I still don't know what it really means to grow up. However, if I happen to meet you, one day in the future, by then, I want to become someone you can be proud to know."

Anyway. walaupun pas bagian awal cerita alurnya terasa agak lambat dan ending-nya lumayan cliffhanger, gue rasa film ini emang bener-bener KEREN BANGET. Dari mulai tema cerita (yang mungkin terkesan sepele tapi ternyata lebih dalam dari yang kita kira), emosi antar karakter (bagaimana kehidupan Takaki setelah nggak bisa move on dari first love-nya, bagaimana Kanae yang nggak bisa ngungkapin ke perasaan ke Takaki dan bagaimana Akari malah leha-leha mau tunangan sama cowok lain -_-), sampai grafiknya yang 'wah' dan sangat men-detail. Semuanya bener-bener dapet. Sepanjang film gue cuma bisa mupeng memperhatikan betapa halusnya coloring ini dan itu. Walaupun masih level 2D tapi serius deh, nggak kalah sama animasi 3D!







Dan jujur aja gue paling gemes di episode Cosmonaut. Bener-bener ngaduk perasaan. Gambaran betapa desperate-nya Kanae disini tuh berasa banget sampe gue jadi nyesek sendiri, hovt. Terus gimana dia begitu hopeless sampe-sampe nggak bisa ngungkapin perasannya..

How it feels like when we fell in love with a certain person. How we desperately kept trying to tell them and yet that simple words just couldn't spill out from our mouth. How we would do almost anything only to get their attention. And how we couldn't stop loving them unconditionally although we knew that they wouldn't even return that feelings... Yah, pokoknya gue nangis waktu nonton bagian ini. Hiks.

Ending-nya pun juga cukup ngebuat gigit jari, karena nggak ada Kanae versi dewasa yang otomatis ngebuat ceritanya jadi gantung. Tapi untungnya, gue cukup terhibur dengan penampilan Takaki setelah dewasa. Iya, gue kesemsem pas ending scene waktu dia lagi mandangin sosok--yang kemungkinan besar adalah--Akari di depan kereta, setelah sebelumnya mereka nggak sengaja papasan. See the screencaps below:






Ganteng kan? Tapi sayang, bego

In the end, this film showed us that life goes on, kepastian bahwa hidup akan terus berjalan entah apakah kita suka ataupun tidak. It depends on us if we want to live it optimistically and believing that happiness would come eventually if we genuinely want it rather than just waiting for it to come and being all pessimist just because something bad that had already happened in the past. And finally, I would recommend this to those who love slice of life-themed film. It'd be very nice to watch!



"What speed do I have to live, to be able to see you again?"